Rabu, 05 November 2014

KULINER AYAM PANGGANG



Ayam Panggang Gandu (foto: eastjavatraveler.com)
Ayam Panggang Gandu (foto: eastjavatraveler.com)
Ayam Panggang Gandu Bu Setu, kuliner andalan dari Desa Gandu, Kabupaten Magetan, ini mempunyai daya tarik tersendiri yang akan membuat orang selalu ingin kembali lagi untuk menikmatinya. Daging ayam kampung yang empuk, rasa bumbu yang menggigit, dan aroma bakaran yang menggugah selera adalah beberapa hal yang tak mudah dilupakan setelah menyantapnya.
Tempatnya berupa warung lesehan sederhana. Suasana hangat dan bersahaja khas pedesaan cukup terasa ketika bersantap disini. Dan inilah yang biasanya justru dirindukan orang-orang yang hidup di kota besar. Tempat pelarian sempurna untuk relaksasi sembari menikmati hidangan ndeso yang istimewa.
Menilik ke dapurnya, akan terlihat kesibukan pegawai warung makan ini menyiapkan pesanan para pelanggan. Ayam kampung utuh yang berukuran sedang dibelah dadanya, kemudian dibentangkan dan ditusuk menggunakan batang bambu. Ayam ini melalui setidaknya lima kali proses pemanggangan agar dagingnya benar-benar empuk dan kesat. Bumbu baru ditambahkan pada proses pemanggangan terakhir.
Ayam tidak bersentuhan dengan api secara langsung karena dipanggang di atas semacam kuali yang diletakkan di atas tungku pembakaran tradisional dari tanah liat. Bahan bakarnya masih menggunakan kayu. Proses pemasakan inilah yang bisa menghasilkan aroma ayam panggang yang khas.
http://www.kabarkuliner.com/wp-content/uploads/2013/10/ayam-panggang-gandu-kawasanwisatanet.jpg
Ayam Panggang Gandu siap disantap (foto: kawasanwisata.net)
Ayam Panggang Gandu tersedia dalam dua pilihan rasa, yaitu pedas dan gurih. Untuk versi pedas, ayam panggang dibalut bumbu berwarna merah yang juga biasa disebut bumbu rujak. Bahannya antara lain cabai, kemiri, bawang merah, bawang putih, tomat, dan kacang tanah goreng yang dihaluskan. Sementara ayam panggang gurih bumbunya lebih sederhana, terdiri dari bawang putih, garam, dan kunyit.
Untuk penyajiannya, ayam panggang utuh dipotong-potong terlebih dulu agar lebih mudah dinikmati. Sambal bawang atau sambal terasi menjadi pelengkap wajib untuk menu ini. Disediakan pula lalapan segar (berupa timun, kol, kemangi, selada) dan trancam (semacam urap tapi menggunakan sayuran segar).
Dalam sehari Ayam Panggang Gandu Bu Setu bisa menghabiskan 100 ekor ayam lebih, dan jumlahnya akan jauh lebih banyak lagi pada hari libur. Ayam kampung dipilih yang masih muda karena dagingnya tidak terlalu alot. Ayam pun harus dalam kondisi sehat. Pemilihan bahan sangat diperhatikan karena akan mempengaruhi citarasa masakan.
Di Desa Gandu sebenarnya terdapat banyak tempat yang menjajakan menu spesial ayam panggang, namun mereka bisa tetap bekerja berdampingan karena masing-masing sudah memiliki pelanggan setia sendiri. Untuk mencapai lokasi memang butuh usaha lebih, terutama buat pendatang. Ini karena tempatnya agak masuk ke dalam perkampungan penduduk. Jika melewati jalan raya Madiun- Solo, anda mungkin akan menemukan papan penunjuk arah ke lokasi. Tapi kalaupun masih bingung, bertanya ke warga sekitar adalah cara yang terbaik.
Buka: pagi –  malam (kira-kira pukul 07.30 – 21.30 WIB)
Lokasi: Jalan Cokroaminoto 165.  Desa Gandu, Kecamatan Karangrejo, Kab. Magetan – Jawa Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar